Anak Tukang Tahu Ungguli Ketua PUK SPSI dan Bendahara Koperasi PT Socfindo di Pilkades

Usai sudah pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Batubara. Tercatat ada sebanyak 34 desa melaksanakan pilkades yang berlangsung, Rabu (16/11/2022) kemarin.

topmetro.news – Usai sudah pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Batubara. Tercatat ada sebanyak 34 desa melaksanakan pilkades yang berlangsung, Rabu (16/11/2022) kemarin. Termasuk salah satunya adalah Desa Perkebunan Limapuluh yang berjarak hanya sekitar 3 kilometer saja dari pusat pemerintahan Kabupaten Batubara, yaitu Kota Limapuluh.

Ada yang terbilang unik dalam pilkades yang dilaksanakan oleh pemerintah desa setempat tersebut. Pasalnya, dari 4 calon kepala desa yang berlaga, dua di antaranya merupakan karyawan utama perkebunan PT Socfindo Tanah Gambus yang dahulu saat managemennya masih terpisah. Perkebunan PMA Nasional ini sendiri, dahulunya terbagi atas PT Socfindo Tanah Gambus dan PT Socfindo Kebun Limapuluh.

Lanjut kembali fokus pada kedua karyawan yang kalah itu, masing-masing adalah Nurmasyah Sitorus yang merupakan Ketua PUK SPSI Unit Kebun dengan Nomor Urut 1. Sedang yang seorang lagi bernama Ageng Sedayu selaku Bendahara Koperasi Karyawan PT Socfindo. Serta Cakades Nomor urut 4 yakni S.Susanto yang berprofesi sebagai teknisi elektronik.

Menariknya, kompetitor dari Nurmansyah dan Ageng adalah Muhammad Rahmad alias Gambul anak dari tukang tahu tradisional desa setempat. Bahkan dalam perhelatan pilkades kemarin, Gambul unggul secara signifikan lawan 3 cakades lain, termasuk Nurmansyah dan juga Ageng.

Padahal secara geografis dan luasan teritorial Desa Perkebunan Limapuluh, persentase wilayah kebun masih mendominasi daripada areal perkampungan. Demikian pula soal jumlah penduduk yang terbagi atas tujuh dusun. Artinya dari tujuh dusun, hanya satu lokasinya berada di perkampungan. Sedang enam dusun lain berada dalam lingkup kebun PT Socfindo.

Tidak Solid

Lebih jelasnya, bahwa rata-rata pekerjaan warga Desa Perkebunan Limapuluh merupakan karyawan tetap dan juga buruh harian lepas (BHL) di perkebunan milik BUMN Belgia ini. Namun berbanding terbalik pada pemilihan kepala desa kali ini. Sebab nampaknya tidak ada soliditas di antara sesama karyawan. Hal ini terbukti mayoritas karyawan PT Socfindo lebih memilih cakades yang bukan merupakan karyawan perusahaan.

Bahkan Gambul si anak tukang tahu memperoleh suara jauh melampaui tiga kandidat lain. Ironisnya lagi, kalau seandainya digabung pun, perolehan suara tiga calon itu tidak melebihi perolehan Gambul. Di mana Gambul memperoleh 659 suara. Sedangkan urutan kedua Ageng dengan perolehan 401 suara, Nurmansyah 80, dan S Susanto 61, yang totalnya 542 suara dari 1.411 orang yang terdaftar resmi dalam DPT pilkades setempat.

reporter: Bimais Pasaribu

Related posts

Leave a Comment